Definisi Teknologi
Teknologi atau pertukangan memiliki
lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah
pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin,
material dan proses yang menolong manusia
menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas
manusia, teknologi mulai dikenal sebelum
sains dan teknik. Teknologi dibuat atas dasar
ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk
mempermudah pekerjaan manusia, namun
jika pada kenyataannya teknologi malah
mempersulit, layakkah disebut Ilmu
Pengetahuan? Kata teknologi sering
menggambarkan penemuan dan alat yang
menggunakan prinsip dan proses penemuan
saintifik yang baru ditemukan. Meskipun
demikian, penemuan yang sangat lama
seperti roda juga disebut sebuah teknologi.
Definisi lainnya (digunakan dalam
ekonomi) adalah teknologi dilihat dari status
pengetahuan kita yang sekarang dalam
bagaimana menggabungkan sumber daya
untuk memproduksi produk yang diinginkan
( dan pengetahuan kita tentang apa yang
bisa diproduksi). Oleh karena itu, kita dapat
melihat perubahan teknologi pada saat
pengetahuan teknik kita meningkat.
Teknologi adalah satu ciri yang
mendefinisikan hakikat manusia yaitu
bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan
sejarah. Teknologi, menurut
Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat
dengan sains (science) dan perekayasaan
(engineering). Dengan kata lain, teknologi
mengandung dua dimensi, yaitu science dan
engineering yang saling berkaitan satu sama
lainnya. Sains mengacu pada pemahaman
kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya
mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang,
tentang materi dan energi dalam
interaksinya satu terhadap lainnya. Makna
Teknologi, menurut Capra (2004, 106) seperti
makna ‘sains’, telah mengalami perubahan
sepanjang sejarah. Teknologi, berasal dari
literatur Yunani, yaitu technologia, yang
diperoleh dari asal kata techne, bermakna
wacana seni. Ketika istilah itu pertama kali
digunakan dalam bahasa Inggris di abad
ketujuh belas, maknanya adalah pembahasan
sistematis atas ‘seni terapan’ atau
pertukangan, dan berangsur-angsur artinya
merujuk pada pertukangan itu sendiri. Pada
abad ke-20, maknanya diperluas untuk
mencakup tidak hanya alat-alat dan mesin-
mesin, tetapi juga metode dan teknik non-
material. Yang berarti suatu aplikasi
sistematis pada teknik maupun metode.
Sekarang sebagian besar definisi teknologi,
lanjut Capra (2004, 107) menekankan
hubungannya dengan sains. Ahli sosiologi
Manuel Castells seperti dikutip Capra (2004,
107) mendefinisikan teknologi sebagai
‘kumpulan alat, aturan dan prosedur yang
merupakan penerapan pengetahuan ilmiah
terhadap suatu pekerjaan tertentu dalam cara
yang memungkinkan pengulangan.
Fenomena teknik pada masyarakat Fenomena
teknik pada masyarakat teknik, menurut
Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri
sebagia berikut :
Rasionalistas, artinya tindakan spontan
oleh teknik diubah menjadi tindakan yang
direncanakan dengan perhitungan rasional
Artifisialitas, artinya selalu membuat
sesuatu yang buatan tidak alamiah
Otomatisme, artinya dalam hal metode,
organisasi dan rumusan dilaksanakan secara
otomatis. Demikian juga dengan teknik
mampu mengeliminasikan kegiatan non
teknis menjadi kegiatan teknis
Teknik berkembang pada suatu
kebudayaan
Monisme, artinya semua teknik bersatu,
saling berinteraksi dan saling bergantung
Universalisme, artinya teknik melampaui
batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan
dapat menguasai kebudayaan
Otonomi artinya teknik berkembang
menurut prinsip-prinsip sendiri.
Teknologi yang berkembang denan pesat
meliputi berbagai bidang kehidupan
manusia. Luasnya bidang teknik
digambarkan sebagaia berikut :
1. Teknik meluputi bidang ekonomi, artinya
teknik mampu menghasilkan barang-barang
industri. Dengan teknik, mampu
mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi
sentralisasi ekonomi
2. Teknik meliputi bidang organisasional
seperti administrasi, pemerintahan,
manajemen, hukum dan militer
3. Teknik meliputi bidang manusiawi. Teknik
telah menguasai seluruh sector kehidupan
manusia, manusia semakin harus beradaptasi
dengan dunia teknik dan tidak ada lagi
unsur pribadi manusia yang bebas dari
pengaruh teknik.
PENGERTIAN KEMISKINAN
Kemiskinan adalah keadaan dimana
terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian ,
tempat berlindung, pendidikan, dan
kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan
oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan
merupakan masalah global. Sebagian orang
memahami istilah ini secara subyektif dan
komparatif, sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut
ilmiah yang telah mapan. Kemiskinan
dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman
utamanya mencakup:
1. Gambaran kekurangan materi, yang
biasanya mencakup
kebutuhan pangan sehari- hari, sandang,
perumahan, dan pelayanan kesehatan.
Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai
situasi kelangkaan barang-barang dan
pelayanan dasar.
2. Gambaran tentang kebutuhan sosial,
termasuk keterkucilan sosial ,
ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk
berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini
termasuk pendidikan dan informasi .
Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari
kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak
dibatasi pada bidang ekonomi.
3. Gambaran tentang
kurangnya penghasilan dan kekayaan yang
memadai. Makna “memadai” di sini sangat
berbeda-beda melintasi bagian-
bagian politikdan ekonomi di seluruh dunia.
Ciri-ciri manusia yg berada di bawah
kemiskinan mereka yang hidup dibawah
garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
Tidak memiliki factor-faktor produksi
sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.
Tidak memiliki kemungkinan untuk
memperoleh asset produksi dengan kekuatan
sendiri, seperti untuk memperoleh tanah
garapan ataua modal usahaTingkat
pendidikan mereka rendah, tidak sampai
taman SD.
Kebanyakan tinggal di desa sebagai
pekerja bebas
Banyak yang hidup di kota berusia muda,
dan tidak mempunyai ketrampilan.
Fungsi-fungsi Orang Miskin
Pertama : adalah menyediakan tenaga kerja
untuk pekerjaan kotor, tidak terhormat,
berat, berbahaya, tetapi di bayar murah.
Kedua : kemiskinan adalah menambah atau
memperpanjang nilai guna barang atau jasa.
Baju bekas yang sudah tidak terpakai dapat
di jual ( atau dengan bangga di katakan ” di
infakan ”) kepada orang-orang miskin.
Ketiga : kemiskinan adalah mensubsidi
berbagai kegiatan ekonomi yang
menguntungkan orang-orang kaya. Pegawai-
pegawai kecil, karena di bayar murah, petani
tidak boleh menaikan harga beras mereka
untuk mensubsidi orang-orang kota.
Kempat : kemiskinan adalah menyediakan
lapangan kerja,bagaimana mungkin orang
miskin memberikan lapangan kerja ? karena
ada orang miskin lahirlah pekerjaan tukang
kredit ( barang atau uang ) aktivis-aktivis
LSM ( yang menyalurkan dana dari badan-
badan internasional lewat para aktivis yang
belum mendapatkan pekerjaan kantor )
belakangan kita tahu bahwa tidak ada
komunitas yang paling laku di jual oleh
negara ketiga di pasaran internasional selain
kemiskinan.
Kelima : kemiskinan adalah memperteguh
status sosial orang-orang kaya, perhatikan
jasa orang miskin pada perilaku orang-orang
kaya baru. Sopir yang menemaninya
memberikan label bos kepadanya. Nyonya-
nyonya dapat menunjukan kekuasaannya
dengan memerintah inem-inem mengurus
rumah tangganya.
CONTOH KASUS
Berikut ini adalah contoh studi kasus yang
berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan,
teknologi, dan Kemiskinan.
Contoh kasus Yang berkaitan dengan Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, dan kemiskinan:
Contoh 1: Di Negara Indonesia Ini, Banyak
anak-anak yang terlantar karena orang
tuanya yang tidak mampu membiayai
anaknya sekolah, sehingga lama-kelamaan
akan menghasilkan generasi yang tidak
mengerti ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Dan inilah titik awal dari factor-faktor
kemiskinan karena pendidikan yang tidak
tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar