Kamis, 22 Januari 2015
Teknologi dan Kemiskinan
Kamis, 15 Januari 2015
PRASANGKA DAN DISKRIMINASI
PRASANGKA DAN DISKRIMINASI
Prasangka berarti membuat keputusan sebelum mengetahui fakta yang relevan mengenai objek tersebut.
Awalnya istilah ini merujuk pada penilaian berdasar ras seseorang sebelum memiliki informasi yang relevan yang bisa dijadikan dasar penilaian tersebut. Selanjutnya prasangka juga diterapkan pada bidang lain selain ras.
Pengertiannya sekarang menjadi sikap yang tidak masuk akal yang tidak terpengaruh oleh alasan rasional
John E. Farley mengklasifikasikan prasangka ke dalam tiga kategori.
• Prasangka kognitif, merujuk pada apa yang dianggap benar.
• Prasangka afektif, merujuk pada apa yang disukai dan tidak disukai.
• Prasangka konatif, merujuk pada bagaimana kecenderungan seseorang dalam bertindak.
Beberapa jenis diskriminasi terjadi karena prasangka dan dalam kebanyakan masyarakat tidak disetujui.
Diskriminasi, menurut wikipedia bahasa Indonesia artinya merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, dimana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut.
Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik tertentu, seperti suku, agama, ras, antargolongan, jenis kelamin, politik, atau karakteristik lainnya, diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminsasi.
Sikap diskriminasi akan memperlakukan seseorang secara subjektif, bukan secara objektif. Dalam kehidupan sehari-hari, istilah diskriminasi mungkin yang sering kita sebut dengan “Pilih-Kasih”.
Jadi pada intinya, diskriminasi akan mengubah peluang yang dimiliki oleh seseorang yang didiskriminasi, disaat sebenarnya dia memiliki peluang sama dengan orang lain. Diskriminasi tidak hanya dialami oleh manusia, tetapi makhuk hidup lain seperti hewan pun bisa mendapatkan perlakuan diskriminasi.
Contohnya, ketika seekor induk hewan melahirkan anak yang berbeda dengan ciri yang dimiliknya, seperti berbeda warna kulit, mengalami kelainan genetik, menderita albino, cacat, ataupun perbedaan lainnya, bisa saja induk hewan tersebut akan menjauhi anaknya yang menderita kelainan tersebut atau memperlakukannya dengan cara yang berbeda dengan anak lainnya yang terlahir dengan fisik yang normal.
Perbedaan Prasangka dan Diskriminasi
Prasangka adalah sifat negatif terhadapsesuatu. Dalam kondisi prasangka untuk menggapai akumulasi materi tertentu atau untuk status
sosial bagi suatu individu atau suatu kelompok sosial tertentu.
Sebab Timbulnya Prasangka :
1. Berlatar belakang sejarah.
2. Dilatar belakangi oleh perkembangan sosiokultural dan situsional.
3. Bersumber dari faktor kepribadian.
4. Berlatar belakang dari perbedaan keyakinan dan agama
Contoh kasus :
Masalah diskriminasi di Sampit, Madura yang terjadi akibat etnis.
Konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di Indonesia, berawal pada Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu. Konflik ini dimulai di kota Sampit,Kalimantan Tengah dan meluas ke seluruh provinsi, termasuk ibu kota Palangka Raya. Konflik ini terjadi antara suku Dayak asli dan warga migran Madura dari pulau Madura. Konflik tersebut pecah pada 18 Februari 2001 ketika dua warga Madura diserang oleh sejumlah warga Dayak.
Konflik Sampit mengakibatkan lebih dari 500 kematian, dengan lebih dari 100.000 warga Madura kehilangan tempat tinggal. Banyak warga Madura yang juga ditemukan dipenggal kepalanya oleh suku Dayak.
Konflik ini telah menyebabkan 469 orang meninggal dunia dan 108.000 orang mengungsi dan sedikitnya 100 warga Madura dipenggal kepalanya oleh suku Dayak selama konflik ini. Suku Dayak memiliki sejarah praktik ritual pemburuan kepala (Ngayau), meski praktik ini dianggap musnah pada awal abad ke-20. Rentang konfliknya pun mencapai 10 hari.
Menurut saya :
Jadi pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak seharusnya membiarkan kasus pelanggaran HAM berat ini terjadi ,padahal kita ini adalah satu bangsa untuk Indonesia,seharusnya kita harus memiliki sikap saling menghargai perbedaan dan keanekaragaman baik itu agama,budaya,serta pola pikir ,dan kita harus memiliki sifat dewasa dalam menanggapi hal itu,jadi kita tidak terprovokasi dengan adanya suatu kelompok yang ingin merusak kesatuan Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)